Jumat, 29 Juli 2011

makalah jamur


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai jamur. Sebelum kita membahas tentang jamur kita terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari jamur itu sendiri, Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Dalam makalah yang kami susun ini aka dibahas semua mengenai jamur, mulai dari struktur, sampai cara reproduksi dari jamur tersebut.
Dalam makalah ini kami juga akan menyajikan jenis-jenis jamur yang berbahaya dan jamur yang tidak berbahaya seiring dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai dalam jenis-jenis tersebut. Serta kami akan menyajikan manfaat dari jamur itu sendiri.

TUJUAN
Dalam menyusun makalah ini kami kami maemiliki beberapa tujuan, diantaranya
ü  Sebagai bahan observasi
ü  Sebagai bahan pembelajaran

MANFAAT
Manfaat bagi sekolah
Makalah yang kami susun ini sangat bermanfaat bagi sekolah karena ini dapat dijadikan bahan pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran biologi yang membahas tentang jamur karena makalah yang kami susun ini cukup lengkap dibahas mengenai jamur

Manfaat bagi siswa
Makalah tentang jamur yang kami susun ini memiliki manfaat yang cukup besar bagi siswa karena dari malah ini siswa dapat mngetahui secara menyeluruh tentang jamur sebgaiana yang telah kami sajikan dalam makalah ini

Manfaat bagi masyarakat
Dari makalah ini masyarakat dapat mrngambil manfaat yang begitu penting Karena dari makalah mayarakat dapat mengetahui jenis-jenis jamur yang berbahaya dan yang tidak berbahaya serta dapat mengetahui jenis jamur yang menhasilkan nilai ekonomi tinggi. Dan dalam makalah ini kami mnecantumkan berbagai jenis jamur sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan denga mudah dalam kehidupan sehari-hari.

RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian jamur
2.      Bagaimana struktur, cara makan dan habitat, pertumbuhan dan reproduksi dari jamur
3.      Peranan jamur
4.      Jenis-jenis jamur
5.      Manfaat jamur









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN JAMUR
Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal yang agak berkaitan. Arti pertama adalah semua anggota kerajaan Fungi dan beberapa organisme yang pernah dianggap berkaitan, seperti jamur lendir dan "jamur belah" (Bacteria). Arti kedua berkaitan dengan sanitasi dan menjadi sinonim bagi kapang. Arti terakhir, yang akan dibahas dalam makalah yang kami susun  ini, adalah tubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota Fungi (terutama Basidiomycetes) yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat tumbuhnya. Pengertian terakhir ini berkaitan dengan nilai ekonomi jamur sebagai bahan pangan, sumber racun atau bahan pengobatan.

 STRUKTUR TUBUH JAMUR
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

CARA  MAKAN DAN HABITAT JAMUR
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a.      Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.      Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c.          sporofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI JAMUR
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
Berdasarkan cara hidupnya, jamur dibedakan atas 6 divisi yaitu
1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
PERANAN JAMUR
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
       berproteintinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
       dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
    keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e.     Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
    rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
    kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e.  Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
     manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
JENIS JENIS JAMUR
Berapa jenis jamur yang dapat dimakan serta berapa jenis yang dapat dimakan tapi tidak membahayakan.
Jamur dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
Jamur Yang Tidak Berbahaya
1. Suung bulan, Supa barat jamur bulan (Gymnopus sp)
   Habitatnya :
  - merupakan jamur yang belum dibudidayakan
  - hidup pada.musim penghujan terutama angin berhembus dari barat terutama hidup pada  tegalan, kebun atau di pinggir rumah.
-banyak ditemukan tumbuh di atas sarang rayap atau pada tanah yang kandungan organic tanahnya sangat baik.
Ciri-ciri :
- tudung berwarna putih kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan dengan batang putih bersih.
Spoiler for Gymnopus sp                                                      Spoiler for Calvatia






2. Supa kelapa, jamur bulat (Calvatia)
Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak ditemukan di lapangan terutama di bawah pohon kelapa.
Ciri-ciri :
- kalau masih muda tubuh buah berwarna putih kadang-kadang putih kekuning-kuningan.
- kalau sudah tua bagian dalamnya akan berubah menjadi serbuk yang dapat menghembus keluar kalau dipijit
3. Jamur karang ( Clavaria. )
Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak tumbuh di tanah yang berhumus, pada batang kayu yang sudah lapuk.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti karang, berwama putih, putih kekuning-kuningan atau putih kebiruan.
Spoiler for Clavaria                                                            Spoiler for Clitocybe






4. Klitos (Clitocybe)
Habitatnya :
- merupakan jamur liar di dalam hutan, kebun, hutan tepi pantai.
Ciri-ciri :
- tubuh buah seperti Suung bulan dengan tudung membuka keluar atau berbentuk payung, berwarna putih kekuning-kuningan atau coklat muda.
- Jenis jamur ini berguna pada bidang farmasi maupun kedokteran karena mengandung halusigen (dapat menyebabkan halusinasi pada mereka yang memakannya).
5. Jamur payung ( Collybia)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang banyak menempel pada batang kayu yang telah lapuk atau mati.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti payung, berwarna kekuning-kuningan atau kecoklat- coklatan.
Spoiler for Collybia                                                Spoiler for Hydnum




6. Hidnum (Hydnum)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang tumbuh pada tegalan atau tanah yang berhumus dan biasanya ditemukan menempel pada ranting kayu yang sudah lapuk.
Ciri-ciri
- mempunyai bentuk seperti payung terbuka keluar dan bertangkai tebal, warna tubuh kekuning-kuningan.putih sera putih kecoklat-coklatan.
7. Higroporus (Hygrophorus)
Habitatnya / Ciri-ciri :
- merupakan jenis jamur liar yang mempunyai bentuk dan sifat tumbuh yang sama seperti hidnum.
Spoiler for Hygrophorus                                              Spoiler for Marasmius






8. Marasmius
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar mempunyai bentuk dan sifat seperti jamur payung lainnya.
Ciri-ciri :
- tangkai tubuh panjang berwarna putih kecoklat-coklatan atau putih kekuning-kuningan.
Jamur Yang Berbahaya
1. Amanita, Fly agaric, Supa upas terutama yang termasuk ke dalam jenis A. muscaria, A. umbrina, A. spissa
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan, tegalan dan pekarangan, ditemukan di antara jatuhan daun atau pada tanah humus
Ciri- ciri :
- tubuh buah seperti payung, dengan tudung berwarna merah, coklat tua, coklat muda sampai kuning dengan bintik-bintik putih.
- Racun yang terkandung digunakan untuk meracuni ujung tombak atau senjata tajam lainnya.
Spoiler for Amanita                                                               Spoiler for Amanita muscaria










Spoiler for Amanita umbrina                                        Spoiler for Amanita spissa








2. Supa kakabu, bolet (Boletus)
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan di antara jatuhan daun atau tanah berhumus, di pinggir kebun dan pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah menyerupai payung, tudung tebal dan bulat.
- batang berwarna kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman serta tudung berwarna coklat tua, kuning, atau coklat kekuning-kuningan.
Spoiler for Boletus                                                        Spoiler for Boletus






3. Supa rampak (Coprinus)
Habitatnya:
- tumbuh liar di tempat penggilingan padi dan di bawah pohon pisang.
Ciri-ciri :
- Apabila masih muda tudung berwarna putih atau putih kekuning-kuningan, putih kebiru-biruan atau putih gelap dan apabila sudah tua tudungnya cepat hancur dan mengeluarkan cairan yang berwarna biru atau violet
Spoiler for Coprinus                                                       Spoiler for Coprinus





4. Kortinarius (Cortinarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar, banyak ditemukan di tumpukan daun dan tanah yang berhumus.
Ciri-ciri:
- tubuh buah berbentuk payung dengan batang berwarna putih kekuning-kuningan, putih kebiru-biruan atau putih gelap.
- tudung berwarna putih kecoklatan, violet, biru atau kuning.Spoiler for Cortinarius                                                    Spoiler for Cortinarius










5. Laktarius (Lactarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah berbentuk payung terbuka ke atas dan berbatang tebal berwarna coklat muda,kekuning-kuningan, coklat putih serta biru muda dengan bintik hitam atau garis-garis memanjang.
- tudung berwarna seperti batang, kadang-kadang disertai garis melingkar di atasnya.




Spoiler for Lactarius                                     Spoiler for Lactarius Indigo







6. Lepiot (Lepiota)
Habitatnya:
- tumbuh liar di mana-mana
Ciri-Ciri:
- bentuk seperti Amanita terletak pada warna tudung kecoklat-coklatan dan mempunyai sifat racun yang tinggi
Spoiler for Lepiota                                         Spoiler for Lepiota














poiler for Lepiota baru tumbuh





Tanda-tanda umum jamur beracun:

Pada umumnya mempunyai warna yang menyolok,sepreti : merah darah, hitam legam, biru tua ataupun warna-warna lainnya.

Menghasilkan bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk (H2S) ataupun bau amoniak.

Mempunyai cincin atau cawan, akan tetapi ada juga jamur yang mempunyai cincin tetapi tidak beracun seperti jamur merang dan jamur kompos (mushroom).

Umumya tumbuh pada tempat-tempat yang kotor seperti tempat pembuangan sampah dan kotoran hewan.

Apabila jamur beracun tersebut dikerat dengan pisau yang terbuat dari perak maka pisau tersebut akan berwarna hitam atau biru.

Apabila dimasak cepat sekali berubah warna, dari warna putih menjadi warna gelap.
Senyawa beracun yang dihasilkan oleh jamur yaitu : Kholin, Muskarin, Falin, Atropin jamur dan Asam helvelar.

Keracunan karena Jamur :

Keracunan yang diakibatkan makan jamur, yang mengandung racun muskarin mempunyai gejala-gejala:
- setelah 5-10 menit si penderita akan mengeluarkan air mata, peluh atau ludah.
- penyempitan pupil mata, sesak nafas, buang air, pusing,
- lemah, kollaps, koma, diikuti kejang-kejang, apabila tidak segera ditolong dapat menimbulkan kematian.

Keracunan akibat racun yang lain, mempunyai gejala-gejala :
- setelah 4-6 jam si penderita akan menjadi haus.
- sakit perut, muntah-muntah dan berak encer, shock, apabila tidak segera ditolong dapat menimbulkan kematian.                                                             
MANFAAT JAMUR
JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah putih. Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine Douglas  Schar, sangat baik untuk melawan infeksi. Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:
Turunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu, makanan satu  ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.

Sumber kalium. Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung jantung.

Lawan radikal bebas.
Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Kurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka yang memiliki kadar selenium  tertinggi dalam darah.

Cegah kanker payudara.
Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan sekitar 100 gram  jamur per hari.

Atasi flu.
Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor. (IK/OL-5)
JAMUR YAG TERLIBAT PADA MIKORIZA
Mikoriza adalah asosiasi stabil atau simbiosis yang biasanya bersifat mutualistik, antara jamur dan akar (atau rizoid) sebuah tanaman.
Jamur mendapatkan karbohidrat langsung dan tetap dari tanaman, sementara tanaman mendapatkan perlindungan dan tambahan nutrisi, terutama fosfat. Akar tanaman sendiri sering tidak mampu mengambil ion fosfat yang mengalami demineralisasi, misalnya dalam tanah dengan pH dasar. Miselium dari jamur mikoriza dapat mengakses sumber fosfat ini dan membuatnya tersedia bagi tanaman yang mereka koloni. Tanaman yang memiliki mikoriza sering pula lebih tahan penyakit, seperti yang disebabkan patogen tanah mikrobial dan juga lebih tahan terhadap dampak kekeringan. Tanaman yang tumbuh di tanah yang steril dan media pertumbuhan steril sering berkinerja buruk tanpa tambahan spora atau hifa jamur mikoriza untuk mengkoloni akar tanaman dan membantu pengasupan nutrisi mineral tanah.
Tidak heran jika Mikoriza muncul pada 80% spesies tanaman, termasuk spesies berpembuluh dan beberapa spesies yang tidak berpembuluh (misalnya liverwort). Jamur yang terlibat (misalnya basidiomycetes, ascomycetes atau deuteromycetes) selalu berasosiasi dengan korteks utama akar, dan banyak tampaknya tidak pernah hidup sebagai saportrof yang bebas. Formasi mikoriza meningkatkan asupan nutrisi tanaman inang; nutrien tampaknya diserap oleh hifa (yang dapat menjulur jauh dari akar) dan dikirim balik ke akar untuk dilepaskan ke jaringan inang. Formasi mikoriza paling banyak dan paling efektif di tanah miskin nutrisi, dan dapat dikurangi atau dibuang dengan pupuk tanah. Ada tiga jenis mikoriza.
Potongan melintang akar poplar menunjukkan jamur laccaria yang berwarna hijau terang
Ektomikoriza
Disebut juga mikoriza ektotrofik. Ia umumnya muncul di pohon hutan sedang; jamur yang terlibat antara lain basidiomycetes (misalnya agarics, boletes), ascomycetes (misalnya. Tuber spp) dan zygomycetes (Endogone). Sebuah pohon bisa dihinggapi lebih dari satu jamur. Pada ektomikoriza, hifa jamur muncul di permukaan akar dan dapat masuk ke antara sel-sel kortikal di akar, namun sel kortikalnya sendiri tidak dimasuki. Biasanya akar inang menjadi sepenuhnya tertutupi oleh selimut jaringan jamur pseudoparenkim; hifa dari selimut ini dapat menerobos tanah di sekitar akar dan juga masuk ke antara sel kortikal akar untuk melingkupi sel-sel kortikal individual dalam sebuah jaringan hifa yang disebut jaringan Hartig. Akar yang diselimuti ektomikoriza berbeda dengan akar yang tidak diselimuti: misalnya ia tidak memiliki rambut akar dan tudung akar; ia lebih tebal daripada akar biasa dan warnanya juga bisa berbeda; percabangan akar juga bisa berbeda dan lebih banyak – misalnya secara menjari seperti pada Fagus spp) atau menyirip (seperti pada Pinus spp) – atau bahkan tidak sama sekali (seperti pada Quercus spp). Dalam kasus tertentu, ektomikoriza dapat membentuk nodul (tuberkel), masing-masing terdiri dari massa padat bulat akar mikoriza.
Jamur ektomikoriza tampaknya hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali, kemampuan menggunakan karbohidrat kompleks (misalnya selulosa); mereka mendapatkan gula sederhana (seperti glukosa, fruktosa, sukrosa) dari tanaman dan menyimpannya (misalnya sebagai mannitol, trehalosa atau glikogen) dalam selimut.
Manfaat yang diperoleh tanaman selain peningkatan asupan nutrisi (terutama fosfat) adalah peningkatan perlindungan dari kuman berbahaya (patogen) – misalnya jamur di selimutnya dapat menghasilkan antibiotik atau selimutnya yang berfungsi sebagai benteng mekanik bagi infeksi.
Banyak jamur ektomikoriza menghasilkan fitohormon, namun manfaatnya bagi tanaman masih belum diketahui. Dalam kasus tertentu, sebuah asosiasi mikoriza tampak mendasar bagi perkembangan normal tanaman (misalnya pada beberapa jenis Pinus spp).
Mikoriza arbuskular pada akar tanaman gandum
Endomikoriza
Atau disebut juga mikoriza endotrofik. Ia melibatkan perkembangan jamur di dalam sel korteks akar; biasanya sedikit atau tidak ada perubahan dalam morfologi akar, dan selimut jamur luar biasanya tidak terbentuk. Biasanya, hifa jamur memasuki sel kortikal di akar dan berkembang secara intrasel; akibatnya, hifa ini dicerna oleh sel akar, menyisakan simpul bahan dinding hifa yang tidak dapat dicerna di dalam sel. Saat akar tumbuh, jamur menginvasi sel baru dibalik meristem akar; akibatnya keseimbangan terbangun antara invasi jamur ke tanaman dan pencernaan tanaman pada jamur.
Ada tiga tipe endomikoriza
1.        Tipe vesikular arbuskular (VA), ditemukan dalam sejumlah besar tanaman, dimana hifa jamur (aseptat) menyebar lewat korteks utama dari akar dan memasuki sel kortikal. Haustorium karakteristik yang terbagi-bagi (arbuskula) terbentuk, dan baik hifa intraseluler maupun ekstraseluler biasanya mengembangkan perut terminal atau interkalar yang bulat dan kaya lemak (vesikel). Jamur mikoriza VA merupakan anggota genus Acaulospora, Gigaspora, Glomus dan Sclerocystis (semua sebelumnya adalah Endogone spp); mereka belum lagi tumbuh dalam kultur murni. Mikoriza VA meningkatkan asupan nutrisi (terutama fosfat) bagi tanaman inang. Tipe ini adalah tipe paling purba dan paling banyak dalam kerajaan tanaman.
2.        Tipe ericoid, ditemukan dalam anggota famili Ericaceae, dimana jamur mengkoloni akar terminal halus dari tanaman inang dan membentuk spiral atau loop di dalam sel inang. Jamur yang terlibat semuanya anggota atau dekat kekerabatannya dengan spesies Pezizella ericae.
3.        Tipe anggrek, ditemukan dalam janin dan akar anggota Orchidaceae, dimana jamur memasuki sel inang dan membentuk spiral hifa intrasel. Semua jamur mikoriza anggrek yang diketahui juga merupakan saprotrof tanah normal atau parasit tanaman lain; mereka biasanya basidiomycetes (misalnya Armillaria, Ceratobasidium, Marasmius, Thanatephorus, Tulasnella). Asosiasi mikoriza tampaknya mendasar bagi sang anggrek – paling tidak untuk pemekaran dan pertumbuhan benih; benih anggrek sangat kecil dan punya sedikit atau bahkan tidak sama sekali, persediaan makanan, sehingga (dalam kondisi alami) nutrisi harus dipasok oleh jamur yang menginvasi agar pemekaran terjadi. Anggrek saprotrof tergantung pada jamur mikoriza seumur hidupnya, berasosiasi dengan jamur (misalnya Armillaria mellea) yang dapat meluruhkan substrat seperti selulosa dan pektin menjadi senyawa sederhana yang dapat di asimilasi anggrek. Anggrek hijau umumnya berasosiasi dengan Rhizoctonia (Thanatephorus) spp, namun dapat kehilangan jamur mikorizanya saat dewasa
Akar Asarum canadense dan jamur mikoriza
Ektendomikoriza
Disebut juga mikoriza ektendotrofik. Ia adalah bentuk transisi antara mikoriza ekto dan endo; selimut jamur terorganisasi terbentuk dan penetrasi inter dan intraseluler di korteks akar juga terjadi. Tipe mikoriza ini terbentuk hanya pada sejumlah kecil tanaman, termasuk anggota tertentu Ericaceae – misalnya Monotropa (sebuah genus tanaman herba aklorofil) dan Arbutus – dan benih konifer jenis tertentu. Jamur yang terlibat tampaknya dari jenis basidiomycetes; beberapa jamur yang membentuk ektendomikoriza di tanaman Arbutae dan Monotropaceae dapat membentuk ektomikoriza di tanaman lain.
Ektomikoriza pada tanaman Beech













BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
 Dari makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa jamur memiliki struktur yang tergantung pada jenisnya begitupun dengan cara makan dan habitatnya serta pertumbuhan dan reproduksinya. Jamur memiliki banyak peranan ada yang bermanfaat adapaun yang tidak bermanfaat (merugikan), dan jenis jamur itu dibedakan berdasarkan yang beracun dan yang tidak beracun, jamur juga meiliki manfaat yang begitu banyak bagi manusia.
KRITIK DAN SARAN
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah kami yang selanjutnya.












DAFTAR  PUSTAKA
Harrison MJ (2005). “Signaling in the arbuscular mycorrhizal symbiosis”. Annu Rev Microbiol. 59: 19–42.
 INRA. 2008. MycorWiki
 Li H, Smith SE, Holloway RE, Zhu Y, Smith FA. (2006). “Arbuscular mycorrhizal fungi contribute to phosphorus uptake by wheat grown in a phosphorus-fixing soil even in the absence of positive growth responses.”. New Phytol. 172 (3): 536–543.
Planet Earth Online, 3 July 2009. Root fungi turn rock into soil
Riana Yani dkk, 2009, Biologi 1 SMA dan MA kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan    Nasional, h. 95- 103.
Tarja Lehto. 1992. Mycorrhizas and Drought Resistance of Picea sitchensis (Bong.) Carr. I. In Conditions of Nutrient Deficiency New Phytologist Vol. 122, No. 4 (Dec., 1992), pp. 661-668


1 komentar: